Kamis, 15 September 2011
KAKUS/JAMBAN SISTEM CEMPLUNG ATAU GALIAN
PENDAHULUAN
Jamban atau kakus merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk memelihara kesehatan dengan membuat lingkungan tempat hidup yang sehat. Dalam pembuatan jamban sedapat mungkin harus diusahakan agar jemban tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu, kontruksi yang kokoh dan biaya yang terjangkau perlu dipikirkan dalam membuat jamban.
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jamban adalah sabagai berikut :
1.Tidak mengakibatkan pencemaran pada sumber-sumber air minum, dan permukaan
tanah yang ada disekitar jamban;
2. Menghindarkan berkembangbiaknya/tersebarnya cacing tambang pada permukaan
tanah;
3. Tidak memungkinkan berkembang biaknya lalat dan serangga lain;
4. Menghindarkan atau mencegah timbulnya bau dan pemandangan yang tidak
menyedapkan;
5. Mengusahakan kontruksi yang sederhana, kuat dan murah;
6. Mengusahakan sistem yang dapat digunakan dan diterima masyarakat setempat.
Dalam penetuan letak kakus ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu jarak terhadap sumber
air dan kakus.
Penentuan jarak tergantung pada :
1. Keadaan daerah datar atau lereng;
2. Keadaan permukaan air tanah dangkal atau dalam;
3. Sifat, macam dan susunan tanah berpori atau padat, pasir, tanah liat atau kapur.
Faktor tersebut di atas merupakan faktor yang mempengaruhi daya peresapan tanah. Di
Indonesia pada umumnya jarak yang berlaku antara sumber air dan lokasi jamban berkisar
antara 8 s/d 15 meter atau rata-rata 10 meter.
Dalam penentuan letak jamban ada tiga hal yang perlu diperhatikan :
1. Bila daerahnya berlereng, kakus atau jamban harus dibuat di sebelah bawah dari letak
sumber air. Andaikata tidak mungkin dan terpaksa di atasnya, maka jarak tidak boleh
kurang dari 15 meter dan letak harus agak ke kanan atau kekiri dari letak sumur.
2. Bila daerahnya datar, kakus sedapat mungkin harus di luar lokasi yang sering
digenangi banjir. Andaikata tidak mungkin, maka hendaknya lantai jamban (diatas lobang) dibuat
lebih tinggidari permukaan air yang tertinggi pada waktu banjir.
3. Mudah dan tidaknya memperoleh air.
Dalam bab ini ada 5 cara pembuatan jamban/kakus yang memenuhi persyaratan tersebut di
atas, yaitu :
- kakus/jamban sistem cemplung atau galian
- Jamban sistem leher angsa
- Jamban septik tank ganda
- Kakus Vietnam
- Kakus sopa sandas
URAIAN SINGKAT
Kakus atau jamban jemplung sesuai untuk daerah yang tanahnya mudah menyerap air serta
sulit dalam pengadaan air bersih. Kontruksinya cukup sederhana. Kakus dibuat dengan cara
menggali tanah sebagai lubang penampungan. Lalu diperkuat dengan bahan penguat, biasanya
bronjong atau anyaman bambu, serta diatasnya dibuat bangunan penutup yang dapat
dipindahkan bila lubang telah penuh. Untuk menghindari bau yang timbul, lubang pembuangan
ditutup serta dilengkapi pipa pembuangan gas.
BAHAN
- Bambu
- Kayu
- Bahan atap atau genteng
- Bahan dinding/penutup
- Paku
PERALATAN
- Cangkul/alat penggali tanah
- Gergaji
- Golok
- Palu Alat pertukangan lain
PEMBUATAN
1. Gali tanah selebar 1-1,5 m, dalam 3 m atau lebih, tergantung kebutuhan.
2. Paku bronjong (anyaman bambu) tau bahan penguat lainnya pada dinding lobang untuk
menahan longsor.
3. Tutup lubang dengan lantai yang berlubang dan bangunan penutup seperti pada
Gambar.
4. Lubang khusus pembuangan kotoran perlu ditutup dengan penutup yang dapat diangkat.
5. Untuk menghindari bau yang tidak sedap, lubang septik tank perlu dilengkapi dengan
saluran pembuangan gas.
6. Bangunan jambang perlu diusahakan agar cukup ventilasi udara dan sinar masuk.
7. Bangunan diusahakan dari bahan yang ringan agar mudah dipindahkan.
8. Lokasi dianjurkan agak jauh dari tempat kediaman atau perumahan.
PENGGUNAAN
Pemakai langsung membuang kotorannya dari atas lubang yang telah disediakan pada banguan
penutup dengan tata cara :
1. Tutup lubang dibuka
2. Jongkok tepat diatas lubang
3. Diusahakan kotoran tidak menyentuh dinding lubang Setelah selesai lubang ditutup
kembali
PEMELIHARAAN
1. Untuk mencegah penyebaran penyakit atau bau, lantai perlu dibersihkan secara teratur.
2. Untuk menjaga agar bangunan tahan lama, bahan-bahan harus diresidu atau dikapur
lebih dahulu sebelum dipasang.
KEUNTUNGAN
- Kontruksi bangunan cukup sederhana dan mudah dilaksanakan sendiri tanpa
memerlukan persyaratan khusus.
- Biaya yang diperlukan tidak terlalu tinggi atau cukup terjangkau oleh masyarakat.
- Daerah bekas lokasi jamban menjadi subur
- Bangunan bisa dipindahkan
KERUGIAN
- Lubang tinja bila penuh tidak bisa dimanfaatkan kembali karena kontruksinya tidak
tetap.
- Sulit untuk memperhitungkan ketahanan kekuatan kontruksi penguat lubang dan
bangunan jamban.
- Kurang nyaman
- Dari segi kesehatan, jamban sistem ini dianggap kurang higinis karena berbau serta
memungkinkan timbulnya lalt dan serangga lain.
- Kurang aman untuk anak-anak.
INFORMASI LEBIH LANJUT
- Pusat Penelitian dan Pengembangan Fisika Terapan – LIPI; Jl. Cisitu Sangkuriang No
/ Cisitu 21/154-D – Bandung 40134 - INDONESIA; Tel.+62 22 250 3052, 250 4826, 250
4832, 250 4833; Fax. +62 22 250 3050
- Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI; Sasana Widya Sarwono, Jl.
Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta 12710, INDONESIA.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar